Senin, 25 Agustus 2008

Penyakit Jantung Koroner



Penyakit Jantung Koroner saat ini di Indonesia sudah sangat meningkat jumlahnya. Bahkan di kota-kota besar di Indonesia, seperti di Negara Maju lainnya, Penyakit Jantung Koroner telah menjadi penyebab utama dari kematian.
Sebab dan gejala dai penyakit jantung koroner
Penyakit Jantung koroner disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh darah koroner). Lama kelamaan sumbatan akan menjadi semakin besar sehingga pembuluh darah yang bersangkutan akan menjadi semakin sempit. Akibatnya otot jantung di daerah yang diperdarahi oleh pembuluh darah tersebut akan mengalami kekurangan aliran darah. Jika sumbatan menjadi total maka orang yang bersangkutan akan terkena serangan jantung (heart attack) yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Gejala dari sumbatan pembuluh darah koroner adalah nyeri dada. Nyeri dada dapat juga disertai dengan penjalaran ke tangan kiri atau leher. Kadang - kadang disertai dengan sesak nafas, mual, keringat dingin atau rasa mau pingsan. Jika nyeri dada yang dimaksud berlangsung lebih dari 15 menit, berarti orang yang bersangkutan telah terkena serangan jantung. Jika Anda mengalami nyeri dada tapi tidak yakin apakah itu suatu gejala jantung, baiknya Anda ke rumah sakit atau ke dokter Spesialis Jantung. Karena jika salah tebak atau terlambat dapat berakibat fatal.
Pembuluh darah koroner
yang sehat
Sumbatan di pembuluh darah
yang sedang
Sumbatan di pembuluh darah
yang hebat
Faktor-faktor resiko dari penyakit jantung koroner
1. Merokok.
2. Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi atau kadar Kolesterol HDL rendah.
3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi).
4. Kencing Manis.
5. Keturunan : Riwayat penyakit jantung koroner dalam keluarga.
6. Usia lebih dari 50 tahun.
7. Kegemukan.
8. Stress, banyak pikir atau tekanan batin.
9. Kurang olah raga.
10. Menopause.
11. Laki-laki.
12. Faktor-faktor dalam darah seperti kadar asam urat, kadar fibrinogen, aggregasi trombosit,
Lp(a), apo A1, apo B dan Homocystein.
Jika Anda memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko tersebut diatas, sebaiknya Anda memeriksakan kesehatan jantung Anda kepada dokter Spesialis Jantung. Ingat, pengendalian faktor risiko sedini mungkin dapat mencegah Anda dari Penyakit Jantung Koroner / Stroke di kemudian hari.
PEmeriksaan untuk mendeteksi penyakit jantung koroner
Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya sumbatan di Pembuluh Darah Koroner baik secara langsung maupun tidak langsung. Alat-alat yang digunakan termasuk: EKG, Treadmill, Echocardiografi, Multi-slice CT scan dan Kateterisasi Jantung. Sampai saat ini, kateterisasi masih merupakan Gold-standard, artinya merupakan teknik yang terbaik / terakurat yang diakui di dunia untuk mendeteksi sumbatan. Keakuratan atau ketepatan yang didapat adalah sangat tinggi (99- 100%). Untuk lebih jelas mengenai penggunaan (indikasi) dari alat-alat tersebut diatas, dapat Anda diskusikan secara langsung dengan dokter Spesialis Jantung Anda.
KATERISASI JANTUNG
Dengan kateterisasi jantung, dapat kita ketahui sumbatan di Pembuluh Jantung Koroner secara benar dan pasti. Besarnya sumbatan dapat diukur secara pasti dengan bantuan komputer, demikian pula letaknya sumbatan dan banyaknya sumbatan. Dokter Spesialis Jantung, hanya dapat memutuskan langkah lebih lanjut untuk menangani pasiennya yang mempunyai sumbatan di Pembuluh Darah Koroner, hanya setelah mengetahui hasil dari kateterisasi Jantung dari pasien tersebut. Baru kemudian dapat diputuskan apakah pasien memerlukan tindakan lebih lanjut, yaitu tindakan intervensi dengan balon / pemasangan stent atau perlu tindakan operasi bypass.
RISIKO KATERISASI JANTUNG
Dengan semakin meningkatnya teknologi kedokteran, khususnya di bidang subspesialis jantung (Kateterisasi dan Intervensi) maka saat ini telah tersedia peralatan yang sangat canggih. Dengan peralatan mutakhir yang dioperasikan oleh Spesialis Jantung yang terlatih dan berpengalaman maka tindakan kateterisasi dapat dianggap tidak berisiko.
Rumah sakit kami menjamin bahwa tindakan kateterisasi di RS kami dilakukan dengan metode yang tercanggih saat ini, mesin kami adalah salah satu yang terbaik, peralatan yang kami pakai juga yang terbaik. Lebih penting lagi kami mempunyai tim Jantung yang semuanya mempunyai pendidikan, keterampilan dan pengalaman yang tidak kalah dibandingkan dengan tim jantung di luar negeri seperti Singapura atau Australia.
INTERVENSI BALONISASI DAN PEMASANGAN STENT/CINCIN/RING
Dengan semakin majunya perkembangan dibidang Jantung khususnya dibidang Jantung Intervensi, maka saat ini sudah sangat jarang pasien yang perlu menjalani operasi bypass akibat dari sumbatan Jantung koroner. Hampir seluruh kasus-kasus penyakit jantung koroner dapat ditanganii dengan teknik intervensi saat ini. Biasanya sumbatan dilebarkan dengan balon (balonisasi atau PTCA), kemudian untuk mendapatkan hasil yang optimal dilanjutkan pemasangan stent (stenting). Kedua tindakan ini (balonisasi) dan pemasangan stent disebut sebagai PCI(Percutaneous Coronary Intervention).
Yang penting Anda ketahui, pada saat ini jika seseorang terkena serangan jantung (heart attack), untuk menyelamatkan otot jantung yang mati akibat berhentinya aliran darah, maka dapat kita lakukan teknik tercanggih untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat secepat mungkin yang disebut Primary PCI. Rumah Sakit kami stand by 24 jam untuk melaksanakan tindakan ini. Pasien-pasien yang menjalankan Primary PCI, akan mempunyai angka kematian yang lebih rendah, risiko cacat yang lebih kecil dan kualitas hidup yang jauh lebih baik.

Pembuluh darah jantung yang
tersumbat total yang menyebabkan
serangan jantung
Pembuluh darah jantung
setelah dilakukan tindakan PCI.
Pembuluh darah berhasil dibuka
dan aliran darah pulih kembali
KENAPA PASIEN HARUS PERGI KELUAR NEGERI UNTUK MASALAH JANTUNG ?
Rumah sakit kami, khusus mengembangkan bidang jantung agar pasien-pasien kita dapat menjalankan kateterisasi jantung dan juga intervensi jantung koroner (PCI) dengan harga yang terjangkau tapi dengan pelayanan dan hasil kerja yang berstandard Internasional.
Memasuki Era Globalisasi, Rumah Sakit kami siap untuk bersaing dengan Rumah Sakit diluar negeri. Kami mengutamakan untuk memperkerjakan bangsa kami sendiri untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk bangsa kami juga (dari bangsa kita, untuk bangsa kita dan oleh bangsa kita).

hernia nukleus pulposus


Nyeri punggung bawah terkadang disertai rasa kesemutan di ujung jari kaki. Salah satu penyebabnya adalah hernia nukleus pulposus atau dikenal dengan "urat terjepit".eorang ibu rumah tangga datang ke dokter dengan keluhan nyeri pada pinggangnya. Nyeri itu timbul sejak mengangkat galon air dari lantai. Nyeri dirasakan menjalar dari pinggang belakang sampai ke kaki kiri selama beberapa bulan, kemudian ke tungkai kanan. Dia sempat mengoleskan obat gosok, tetapi tak juga membaik. Nyeri terasa berkurang saat berbaring, sebaliknya semakin berat ketika batuk, bersin, mengejan, atau berubah posisi, misalkan dari berbaring ke duduk atau membalik badan ke kiri dan kanan ketika berbaring. Nyeri juga disertai baal (mati rasa) di telapak kaki, terkadang ada rasa kesemutan di ujung-ujung jari kaki. Si ibu merasa kedua kakinya semakin lemah, namun masih bisa berjalan. Kasus di atas adalah contoh kasus nyeri pada pinggang belakang atau biasa disebut nyeri punggung bawah (low back pain). Sebagian orang pernah mengalami nyeri pinggang dengan penyebab bervariasi, mulai dari saraf, otot, tulang, sendi, penyebab organik lain ataupun penyebab psikogenik. Struktur tulang belakang (kolumna vertebralis) juga memiliki persendian. Serangkaian silinder korpus vertebra yang menyusun kolumna vertebralis dihubungkan oleh persendian yang dinamakan diskus intervertebralis, yang berfungsi membantu meredam tekanan dan regangan (seperti shock breaker) yang terjadi terhadap kolumna vertebralis. Setiap diskus terdiri atas jaringan sel yang mengandung gelatin, seperti bubur yang disebut nukleus pulposus, yang dikelilingi jaringan ikat tebal (anulus fibrosus). Diskus ini melekat erat dengan jaringan tulang rawan yang melapisi permukaan atas dan bawah masing-masing korpus vertebra. Insiden tertinggi HNP terjadi pada usia 30-50 tahun, saat nukleus pulposus masih bersifat gelatinous. Kandungan air di dalam diskus akan berkurang secara alamiah akibat bertambahnya usia. Prosesnya dimulai dari mengeringnya nukleus pulposus, sehingga berkerut, ligamen mengendor, sedangkan anulus fibrosus menebal, sehingga harus menopang beban yang lebih berat dan mengalami degenerasi. Diskus yang mengalami dehidrasi ini lama-kelamaan akan menipis dan menjadi rapuh. Pada umumnya her- niasi dari nukleus pulposus, atau ke- luarnya "bubur" ini terjadi akibat cedera fleksi, walaupun sebagian penderita tidak menyadari adanya trauma sebelumnya dan tidak mengetahui faktor pencetusnya. Trauma yang terjadi dapat berupa trauma tunggal yang berat maupun akumulasi dari trauma ringan yang berulang-ulang, misalnya membungkukkan tubuh atau mengangkat benda berat berulang-ulang. Menurut gradasinya, herniasi dari nukleus pulposus dapat terjadi dari nukleus yang hanya terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan anulus fibrosus, nukleus berpindah tempat tetapi masih di dalam lingkaran anulus fibrosus, nukleus keluar dari anulus fibrosus, sampai nukleus yang keluar dan menembus ligamen. Nyeri yang terjadi dapat disebabkan pelepasan asam arakidonat yang merangsang jaringan atau melalui mekanisme neuropatic pain, yakni nyeri yang terjadi disebabkan kerusakan langsung pada saraf. Pemeriksaan x-ray pada kasus HNP hanya dapat menilai adanya kompresi pada corpus vertebrae.Maka dari itu gold standart kasus HNP sebaiknya melakukan pemeriksaan MRI lumbal.

Trigeminal Neuralgia, Wajah Seperti Tersetrum














Mungkin awalnya ringan, singkat, tetapi bila trigeminal yang datang, rasa ini akan kian menjadi, lebih lama, lebih sering. Rasa seperti terbakar atau tersetrum ini terjadi tiba-tiba, kadang dipicu oleh rangsangan sederhana seperti menyikat gigi, mencukur kumis, dan berias. Nyeri trigeminal mungkin terjadi di sebagian kecil area wajah Anda atau bisa menyebar cepat di area wajah yang lebih luas. Menderita trigeminal neuralgia tak berarti kiamat karena ada banyak cara menanganinya. Dokter punya cara efektif untuk mengatasinya, dengan obat atau bedah. Hilang Timbul Serangan trigeminal neuralgia dapat berlangsung dalam beberapa detik sampai semenit. Beberapa orang merasakan sakit ringan, kadang terasa seperti ditusuk. Sementara yang lain merasakan nyeri yang cukup kerap, berat, seperti nyeri saat kena setrum listrik. Penderita trigeminal neuralgia yang berat menggambarkan rasa sakitnya seperti ditembak, kena pukulan jab, atau ada kawat di sepanjang wajahnya. Serangan ini hilang timbul. Bisa jadi dalam sehari tidak ada rasa sakit.

Namun, bisa juga sakit menyerang setiap hari atau sepanjang minggu. Lalu, Anda tidak sakit lagi selama beberapa waktu. Trigeminal neuralgia biasanya hanya terasa di satu sisi wajah, tetapi bisa juga menyebar dengan pola yang lebih luas. Jarang sekali terasa di kedua sisi wajah dalam waktu bersamaan. Bersifat Genetik Disebut trigeminal neuralgia karena nyeri di wajah ini terjadi pada satu atau lebih saraf dari tiga cabang saraf trigeminal. Saraf yang cukup besar ini terletak di otak dan membawa sensasi dari wajah ke otak. Rasa nyeri disebabkan oleh terganggunya fungsi saraf trigeminal. Menurut Dr. H. Sutarto PD, Sp.S, trigeminal neuralgia juga disebut tic douloureux. Rasa sakit bisa juga disebabkan kontak antara arteri normal atau vena dengan saraf trigeminal yang berada di dasar otak. Saraf yang tertekan saat memasuki otak ini menyebabkan kemacetan. Akibatnya saraf rusak atau stres. Keadaan inilah yang memicu terjadinya trigeminal neuralgia. Setelah saraf trigeminal meninggalkan otak dan berjalan melewati tengkorak, akan terbagi menjadi tiga cabang kecil, yang mengontrol sensasi di sepanjang wajah. Cabang pertama mengontrol sensasi mata, dahi, dan kelopak mata bagian atas. Cabang kedua mengontrol sensasi kelopak mata bawah, pipi, cuping hidung, bibir atas, dan gusi bagian atas. Sementara cabang ketiga mengontrol sensasi di rahang, bibir bawah, gusi atas dan beberapa otot yang digunakan untuk mengunyah. Anda mungkin akan merasakan nyeri di area yang dilalui satu saraf cabang trigeminal atau rasa sakit memengaruhi seluruh cabang di satu sisi wajah. Selain kompresi pada pembuluh darah, beberapa penyebab nyeri antara lain kompresi karena tumor, multiple sclerosis, stroke yang berpengaruh pada bagian bawah otak tempat saraf trigeminal masuk ke sistem saraf pusat. Ragam pemicu yang kebanyakan halus, kerap menimbulkan nyeri, antara lain kegiatan mencukur kumis atau jenggot, sentuhan di wajah, makan, minum, gosok gigi, bicara, berias, bernapas, bahkan tersenyum. Trigeminal neuralgia lebih kerap mengenai wanita dibanding pria. Biasanya terjadi pada usia lebih dari 50 tahun. Sekitar 5 persen penderitanya juga memiliki sanak yang mengalami hal serupa. Artinya dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa bersifat genetik. Dikira Sakit Gigi Hidup dengan trigeminal neuralgia jelas tidak menyenangkan. Kondisi ini bakal memengaruhi seluruh aspek hidup Anda, termasuk kehidupan sosial dengan teman, keluarga, dan pekerjaan. Beberapa orang menganggap nyeri trigeminal sebagai sakit kepala atau sakit gigi. Orang percaya bahwa rasa nyeri di wajah terkait dengan persoalan gigi, khususnya bila sakit terasa di bagian gusi atau dekat gigi. Karena itu, kalau Anda merasakan nyeri di wajah cukup lama meski sudah minum pereda nyeri, segeralah ke dokter. Kalau Anda datang ke dokter gigi, pemeriksaan mulut akan dilakukan untuk melihat apakah ada masalah gigi atau gusi yang menyebabkan nyeri. Kalau datang ke dokter umum, dia akan menanyakan asal-usul sakit dan menggambarkan rasa sakit itu, seberapa berat, bagian wajah mana yang sakit, berapa lama, dan apa saja pemicunya. Anda mungkin akan diperiksa seorang ahli saraf. Selama pemeriksaan, dokter akan mengecek dan menyentuh beberapa bagian wajah untuk menentukan letak nyeri. Bila ketahuan terjadi trigeminal neuralgia, mungkin tidak diperlukan pemeriksaan pendukung seperti MRI. Biasanya Efektif Obat untuk mengatasi trigeminal neuralgia biasanya cukup efektif. Obat ini akan memblokade sinyal nyeri yang dikirim ke otak, sehingga nyeri berkurang. Bila ada efek samping, obat lain bisa digunakan sesuai petunjuk dokter tentunya.

Pemeriksaan yang sangat mendukung untuk menilai dan mendiagnosa Trigeminal Neuralgia adalah MRI cerebral teknik fossa posterior.
Parameter yang diabuat :
  • Protokol 3D T2 Drive HR
  • Coil selection : Sense Head Coil-8
  • FOV : 120
  • Recon Voxel Size (mm) : 0.469
  • Fold-Over Direction : RL
  • Slices : 100
  • Slice gap : 0 ( nol )
  • TE : 250
  • TR : 1500
  • Scan Mode : 3D
  • Technique : SE

Pemasangnan irisan tepat di daerah trigeminal neuralgia tepat di posterior dari maxillari nerve.dengan teknik 3D kita bisa mendapatkan hasil yang baik dan dapat menilai kelainan pada trigeminal nerve, jika ada yang terjepit.

Pemeriksaan MRI ini sangat mendukung sekali untuk tindakan operasi oleh dikter bedah saraf.MRI cerebral dengan fossa posterior teknik ini juga dikerjakan di RS.SPESIALIS HUSADA UTAMA. dengan pasien rata2 perhari untuk kasus trigeminal nerve 2 pasien.dan 48 kasus/bulan, 576 kasus/tahun.

Pemeriksaan MRI ini dikerjakan oleh Radiografer profesional dan dokter ahli radiologi yang bekerjasama dengan dokter bedah saraf.