Sabtu, 25 April 2009

Tumor Extra Dural di Thoracal


Studi Kasus :
Pasien male 49th datang dengan mengeluh dada depan terasa sakit menusuk hingga ke bagian belakang , riwayat tumor di thracal dan sudah di operasi di Singapura 10 tahun yang lalu.

Pasien sudah menjalani pemeriksaan MRI 3x tapi dokter tidak menemukan adanya tanda2 kelainan.Karena frustasi pasien ini mendapatkan informasi yang positive bahwa di RS.Spesialis Husada Utama ada yang ahli MRI dengan dokter yang memiliki kualitas yang sangat bagus.

Pasien ini MRI yang ke-4 di RSHU sebelum MRI pasien ini sudah bilang minta tolong dibuatkan gambat yang paling bagus dan akurat karena sudah 3x MRI hasilnya normal tapi pasien masih mengeluh sakit sudah 3th.

Setelah mendapat mandat seperti itu kita langsung buat Irisan sagital dari TH1 s/d L5 dengan irisan 3mm sehingga jika ada kelainan akan tampak.

Pada saat sequence T2W ada tampak sesuatu yang mencurigakan tetapi masih belum jelas seperti bayangan pedicle yang seolah teriris oleh irisan MRI.

Saat sequence Stir long TE nampak jelas bahwa ada massa yang sangat kecil hanya 7,1mm.
Tanpa ragu lagi kita buat irisan tipis 3mm untuk axial, dugaan sangat jelas bahwa itu adalah tumor.

Rencana kita kontras tetapi pasien ini pernah melakukan transplantasi ginjal 10 tahun yang lali di Bombay India.Jadi kontras dibatalkan.

Irisan coronal kita tambahkan untuk melihat lebih jelas lagi tumornya dari anterior.

Dan hasil MRI :
Massa extradural di posterior coepos (inferior endplate)TH7 sisi kiri yang menekan spinal cord anterior kiri.Massa berupa penonjolan di pedicle T10 kiri yang menyebabkan neural canal stenosis T9-10.

dari hasil ini pasien merasa penykitnya sudah ketemu tinggal bagaimana solusinya, kita tunggu hasil dari dokter bedah sarafnya.

Yang paling penting adalah kita mengerjakan MRI bukan karena kita harus bisa mengerjakan saja tapi betul2 peduli dan mau mencari hingga ketemu penyakitnya kalau perlu menggunkan teknik yang di luar standart juga tidak apa-apa.

MRI FINDING HEMIFACIAL SPASM



Hemifacial spasm atau disebut kejang spontan separuh wajah yang tidak bisa dikendalikan dan terus menerus secara bersamaan dari otot2 wajah, sekitar mata,pipi, bibr hingga leher ikut tertarik.Umumnya diawali dengan keduten disekitar mata kemudian bertambah ke pipi dan sudut mulut bila semakin berat sampai mengganggu pandangan. Sifat spasm spontan dan semakin sering saat bekerja

Modalitas yang sangat membantu mendiagnosa penyakit ini adalah MRI.Di RS Spesialis Husada Utama menggunakan MRI 1,5 T Philips.Dengan teknik yang khusus kelainan ini bisa deketahui.

Studi kasus Laki2 43th merasa pipi kanannya terasa sering cedutan dan teras tertarik keatas, pasien ini sudah berobat ke beberapa dokter hanya di beri obat saja, dalam beberpa bulan kambuh lagi dan semakin parah, karena merasa malu karena wajah seperti miring, pasien ini datang ke salah satu dokter bedah saraf yang sudah ternama di RS Spesialis Husada Utama, dan disarankan untuk di MRI.

Kemudan pasien tersebut kita MRI kebetulan yang melakukan adalah saya sendiri yang nota band nya sudah mahir dalam hal MRI (pengakuan werachon teppanant,Trainner from philips singapura ).Karena tahu kasusnya langsung tanpa panjang kata, saya menggunakan jurus ampuh untuk kelainan ini.

Dengan menggunakan teknik 3D (T2 weighted 3D turbo spin echo sequence ) kita bisa melihat adanya kelainan di nerve VII.



Slices kita pakai 100 voxel size 0.469 matrix 256 x 204 TSE factor 74 (philips)

dari hasil bacaan Radiologist : Terdapat persilangan N VII dan N VIII kiri di daerah entri zone menjelang meatus acousticus internus oleh cabang L AICA

Nah dari bacaan inilah dokter bedah sarah bisa membuat rencana untuk operasi decompresi, yang telah saya jelaskan di bab sebelumnya.

Dah luarbiasanya hasil operasinya sangat baik wajah pasien telah kembali seperti semula dan tidak perlu malu lagi.

Hasil operasi tidak akan ada artinya jika tidak dilenkapi dengan modalitas yang memadai.

Kamis, 23 April 2009

Ca Caput Pancreas


Pancreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Strukturnya lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil caudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis.

Bagian pancreas
Pancreas dapat dibagi dalam:
1. Caput Pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian caput meluas ke kiri di belakang arteria san vena mesenterica superior serta dinamakan Processus Uncinatus.
2. Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
3. Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga.
4. Cauda Pancreatis berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilum lienale.

studi kasus
Laki2 usia 55tahun mengeluh perut kanan atas terasa sakit menusuk hingga di daerah ulu hati,Pasien di rujuk di MRI untuk pemeriksaan MRCP tanpa kontras.Setelah di MRCP terlihat ada sumbatan di saluran empedu terlihat di gambaran 3D MRCP di bawah ini.



karena sumbatannya ternyata bukan dari batu.Radiologist menyarankan untuk MRI di Lanjutkan dengan kontras.Kontras menggunakan Gadovist 7,5ml di suntik melalui IV.
Teknik pemeriksaan MRCP dengan kasus CA caput pancreas adalah sebagai berikut
1.Pasien supine atur posisi hingga senyaman mungkin
2.Ajari pasien untuk tarik nafas dan tahan nafas sebelum di kerjakan.
3.Komunikasikan dengan baik apa yang akan anda lakukan, misal pasien di beri tahu tidak boleh bergerak selama pemeriksaan.
4.Kita lihat jika pasien tidak kooperative maka kita menggunakan teknik trigger
5.Karena pasien diatas bisa diajak kerjasama ( kooperative ) maka kita menggunakan teknik breath-hold

Dengan menggunakan sense body coil gambar menjadi jauh lebih tajam di bandingkan dengan Q body coil.

BFFE (balanced fast field echo) showing hight signal from fluid and good anatomic detail
T2W SPIR atau bisa disebut T2W fat suppressed bagus untuk menilai adanya cyst ataupun adanya cairan dicavum abdomen.
sT1_WATS_HR (high resolutionT1 Weighted) pilih Clear di edit protocol untuk memberikan homogen signal intensity.Tips : jika scan time terlalu lama maka bisa kita turunkan number of slice per breath-hold di MOTION page.

thikslab ( teknik 2D) kita buat 6x rotasi di daerah kandung empedu.
teknik3D MRCP sangat membantu untuk melihat adanya sumbatan.Teknik 3D ini membutuhkan waktu respirasi yang agak lama.Maka dari itu kita pakai teknik trigger untuk 3D.

dari hasil MRI dapat disimpulkan :
Terdapat massa solid caput pancreas ukuran 40,2 x 42,2 mm yang menekan CBD sehingga menimbulkan hydrops gallbladder,dilatasi CBD,Common hepatic duct dan IHBD.Pancreatic duct tampak dilatsi sedang.Tak terdeteksi adanya batu gall bladder maupun CBD.

Pemeriksaan MRCP dengan kontras ini sangat mendukung dalam diagnosa, sehingga menjadi acuan dokter bedah dalam melakukan tindakan medis yang sangat tepat dan akurat.

Selasa, 21 April 2009

HNP & PARESE KAKI


Hernia Nucleus Pulposus (HNP) atau lebih dikenal dalam bahasa awam, Saraf Terjepit, adalah suatu kondisi dimana bantalan lunak (soft gel disc atau Nucleus Pulposus) diantara ruas-ruas tulang belakang mengalami tekanan dan pecah (herniasi), sehingga menekan kumpulan saraf di dalam tulang belakang (spinal cord).

STUDI KASUS
Laki 2 74th datang ke RS dengan keluhan kaki lemah pinggang tertarik, kejadiannya kurang lebih 3bulan.
Hasil foto polos lumbal spondylosis lumbalis.

Pasien dirujuk untuk pemeriksaan MRi lumbal.
Dari MRi terlihat gambaran seperti diatas.Ada penekanan syaraf oleh nukleus pulposus yang bisa menyebabkan kaki terasa tertarik hing susah di buat jalan,

Teknik pemeriksaan MRI :
Dengan menggunakan sequence T2W sagital FOV 300 thikness 4mm dan slice gap 0.4, di tunjang dengan voxel size 0.9 menghasilkan detail gambar yang bagus.
Untuk meningkatkan signal akan lebih baik menurunkan TSE factor.
Penempatan rest lab (philips) atau saturasi ( GE) sangat membantu hasil lebih detail.




Senin, 20 April 2009

whole spine MRI


Studi kasus pasien wanita usia
73th datang ke dokter bedah saraf dengan klinis spondylosis cervicalis dan lumbalis.Pasien diruju untuk di MRI whole spine di RS.Spesialis HusadaUtama.

Pasien discreening oleh perawat MRI di tanyakan apakah ada alat pacu jantung apa tidak, memakai klip carotis atau tidak hingga apakah punya riwayat kanaker.pernah melakukkan operasi atau chemoteraphy atau tidak

Radiografer menjelaskan bagaiman prosedur pemeriksaannya dan lama pemeriksaan.

Prosedur pemeriksaannya :
1.Pasien Supine dengan posisi senyaman mungkin.
2.Boleh bernapas biasa
3.Hanya satu syaratnya tidak boleh bergerak

dengan menggunakan teknik pasting yaitu sekali squence langsung dari cervikal hingga sacrum.
satu kali squence membutuhkan waktu sekitar 4menit
T2W, T1W, Stir Long TE ( lebih lama yaitu 5menit)
Irisan axial di ambil di sela2 tulang vertebrae.

Pemerisaan ini biasanya di pakai untuk kasus :
1.Metastase
2.Spondylosis cervikalis hingga lumbalis
3.Scoliosis

ada beberapa kasus dengan pemeriksaan whole spine di temukan adanya proses metastase di myelum.

Pemeriksaan ini sangat membantu sekali untuk screning.