Sabtu, 18 September 2010

Pemeriksaan MRI fistulography

Difinisi Fistula : Fistula adalah saluran yang tidak normal antara dua epitel atau permukaan endotel gampangannya adalah saluran yang tidak semestinya ada.Ada penelitian

Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa sekitar 2 juta perempuan memiliki fistula tidak diobati dan bahwa sekitar 100.000 perempuan setiap tahun mengembangkan fistula. Fistula paling banyak ditemukan di sub-Sahara Afrika dan Asia.

GEJALANYA APA ?

Gejala fistula dapat termasuk rasa sakit, demam, nyeri, gatal, dan umumnya merasa buruk. fistula juga dapat menguras nanah atau cairan yang berbau busuk. Gejala ini bervariasi berdasarkan tingkat keparahan dan lokasi fistula.

TYPE FISTULA

Congenital ( e.g. oesophageal atresia with a fistulous communication with the trachea)

Acquired : - external fistulas involve the

skin (e.g. enterocutaneous)

- internal fistulas affect adjacent

organs contiguously or more

through an intervening

abscess cavity (e.g. entro-

enteric,entrocolic,etc.)

•Arteriovenous fistulas are an abnormal communication between an artery and a vein it could be :

- congenital

- acquired :

*trauma

*iatrogenic ( for hemodialyisis )

Internal abdominal fistulas

internal abdomen fiteula :Biasanya dari gastro intestinal

( e.g. colonic diverticular disease, crohn’s disease, colonic carcinoma, radiation enteritis ,intestinal tuberculosis , chronic cholecystitis , etc )

 

External abdominal fistulas

External abdominal fistel biasanya timbul dari komplikasi pembedahan atau trauma pada cavum intraabdomen, atau juga karena pepbentukan abces primer yang melibatkan usus dan dan kulit biasanya di sebut fistula peri anal.Yang pada pembahasan kali ini saya akan memberikan contohnya.

Studi kasus

laki2 usia 43 tahun post pembedahan abces di gluteus beberapa hari kemudian terjadi luka habis operasi yang bernanah dan keluar cairan.Dari Rumah sakit Luar di Rujuk di RS.Husada Utama untuk dilakukan MRI Pelvis dengan kontras H20.

Pasien kita siapkan ganti baju MRI dengan melapas celana dalam, persiapan alat kesehatan hanya spuit 10cc Pz 10 cc dan jarum karet.Pasien saya masukkan di dalam gantri kita mulai proses scaning survey kemudian langsung saya masukan cairan PZ 10cc kedalam lubang fistel dan saya scan kembali.

sequense yang saya gunakan T1W, T2W, T2 Spair (teknik fat suppresion)

hasil MRI nyafistel 3 fistel 2 fistel 1

dan setelah di baca oleh Radiolog kesimpulannya adalah Perianal fistel yang kemudian bercabang 2 pada level prostat yang paling inferior, tampak track fistel berada di antara levator ani muscle dan rectum sisi kanan dan kiri.

Yang saya tekan kan disini adalah teknik membuat MRI nya untuk kasus fistula sebaiknya kita buat teknik fat suppresion untuk hasil yang lebih bagus.

Selamat mencoba ya…….

Jumat, 17 September 2010

WARNINGS REQUIRED ON USED GADOLINIUM

Saya membaca sebuah kiriman email dari : U.S Food & Drug Administration (FDA) fda@service.govdelivery.com

kepada : abusuquf@yahoo.co.id tanggal kamis;9 Sept 2010 23.00.27

The U.S Food & Drug Administration is requring that gadolinium-based contrast agent (GBCAs) carry new warnings on their labels about the risk of a rere and potentially  fatal condition known as nephrogenic system fibrosis (NSF) ih the drug is administered to certain patients with kidney disease.

Three of the GBCAs – Magnevist, Omniscan, and Optimark-will be described as inappropriate for use among patients with acute kidney injury or chronic severe kidney disease.All GBCAs labels will emphasize the need to screen patients to detect these type of kidney dysfunction before administration.

GBCAs are intervenous drugs approved by the FDA for use with magnetic resonance imaging or magnetic resonance angiography to help detect abnormalities of body organs, blood vessel and other tissue.

NSF is a conditional involving the formation of excess fibrous connective tissue in the skin, joints, eyes and internal organs.Symtoms of NSF can include scalin, hardening, and tightening of the skin, red, or dark patches on the skin, and stiffness.NSF may lead to death, especially if it involves body organs.

For more information please visit : GBCAs

Senin, 06 September 2010

Met Lebaran

danasimpleman-ag1

Owner belajar-mri mengucapkan selamat lebaran mohon maaf lahir dan batin, semoga segala amal ibadah kita di terima di sisiNYA.

Penyakit FAHR

Penyakit, Fahr: sindrom ini digambarkan pada tahun 1930 oleh T. Fahr adalah genetik (warisan) gangguan saraf ditandai dengan deposito abnormal kalsium di daerah tertentu dari otak (termasuk ganglia basal dan korteks serebral).
Gejala dapat mencakup kerusakan fungsi motorik, demensia, keterbelakangan mental, kelumpuhan kejang, dysarthria (buruk diartikulasikan pidato), kelenturan (kekakuan anggota badan), mata (mata) masalah, dan athetosis (paksa, menggeliat gerakan).
Fitur penyakit Parkinson seperti tremor, kekakuan (perlawanan terhadap gerakan yang dikenakan), penampilan wajah seperti topeng, menyeret kiprah, dan "pil-rolling" gerakan jari-jari juga dapat terjadi pada individu dengan sindrom Fahr's. Gejala lain mungkin termasuk distonia (nada otot tidak teratur), chorea (paksa, cepat, gerakan dendeng), dan kejang. Mulai dari gangguan yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari masa kanak-kanak sampai dewasa.
sindrom Fahr sehingga melibatkan kelainan sistem saraf (kalsifikasi otak, demensia, paraplegia spastik, athetosis), tengkorak (microcephaly, yaitu kepala yang abnormal kecil), mata (glaukoma, atrofi saraf optik, retinitis pigmentosa), dan masalah hormon yang signifikan, yaitu hypoparathyroidism (kelenjar paratiroid mengatur kalsium).

Penyakit ini diwariskan sebagai sifat resesif autosom di mana kedua orang tua membawa gen Fahr dan masing-masing anak-anak mereka (laki-laki dan perempuan sama) berdiri 1 pada 4 (risiko 25%) menerima kedua gen Fahr dan karena itu memiliki penyakit yang menakutkan ini.
Tidak ada obat untuk sindrom Fahr's, ataupun ada program standar perawatan. Perawatan diarahkan untuk meminimalkan gejala.
Prognosis (outlook) untuk individu dengan sindrom Fahr adalah miskin. kerusakan neurologis progresif akan menyebabkan cacat dan kematian.
Nama Alternatif untuk sindroma ini meliputi kalsifikasi serebral nonarteriosclerotic, penyakit Fahr, calcinosis striopallidodentate, calcinosis SPD, dan ferrocalcinosis serebrovaskular.

HASIL GAMBAR MRI UNTUK PENYAKIT FAHR

HASIL CT SCAN UNTUK PENYAKIT FAHR