Jumat, 29 Mei 2009
Rabu, 27 Mei 2009
Don't try this at MRI
Hati2 Jika mengerjakan MRi pasien dengan menggunakan bed dari ruangan,sebelum pasien di masukkan ruang MRI pastikan betul2 di screening dengan baik.Perawat ruangan juga harus di beri tahu jika di ruang MRI logam tidak boleh masuk.
Selasa, 26 Mei 2009
ABOUT ARTIFACT MRI
Charasteristics
Appearance of a part of anatomy outside the FOV in the opposite side which always acoour at the edge of image in phase-encoding direction.
Artifact reduction
1.enlarge FOV or RFOV until covers region of interest
2.Place rest slab on anatomy which is outside FOV
3.Change fold-over direction
4.Use fold-over suppresion = yes
Sense artifact
Characteristic
Appearance of a part of anatomy outside the FOV in the opposite side which always occur in the middle of the image in phase-encoding direction.
artifact reduction :
1.Reduce SENSE factore
2.Switch off sense
3.Change fold over direction
4.Enlarge FOVb
How to increase signal
1.Increase NSA side effect scan time increase
2.Reduce Matrix scan side effect image blur
3.Increase thickness side effect partial volume
4.Increase FOv side effect scan time increase
5.Increase TR side effect scan time increase
Blur image
How to increase sharpness
1.Increase matrix scan
2.Thinner slice in 3D technique
Senin, 25 Mei 2009
SPONDYLOSIS LEHER
Beberapa gejala yang disebabkan oleh spondylosisi leher :
1.NYERI LEHER di atas kedua bahu, rasa nyeri menyiksa seperti terbakar dan menusuk makin berat di malam hari, berkurang ketika leher digerakkan, nyeri dapt juga diujung leher menjalar keatas sampai belakang telinga atau belakang mata.
2.NYERI KEPALA keluahan paling sering pada satu ataupun kedua sisi kepala
3.NYERI BAHU pada kedua puncak bahu terasa nyeri dalam yang mencekam
4.NYERI LENGAN menjalar ke bawah sampai tangan bahkan kesemutaqn jari jemari
5.GANGGUAN JALAN jika semakin berat menjalar ke kedua kaki, jalan kaku dan berat kadang nyeri sepertisengatan listrik di tangan dan kaki.
Mengapa bisa terjadi gejala spondylosis leher?
Karena proses degenarasi maka terjadi kelemahan struktur tulang leher sehingga pergerekan antara ruas tulang leher terganggu dan tumbuh pengapuran atau tonjolan tulang muda yang menekan sara sumsum tulang belakang.
Penyebab spondylosis leher
1.Faktor usia
2.Riwayat trauma
3.Kebiasaan salah, menggerakkan leher berlebihan, lihat TV sambil tiduran
4.Kerja dalam waktu lama tanpa menggerakkan leher.
5.Kurang olah raga.
Pengobatan:
1.Pemberi obat anti nyeri
2.Obat anti inflamasi
3.Fisioterapi dan latihan otot leher.
4.Pemakaian cllar brace
5.Cegah faktor pemberatan misal mengengkat berat usahakan sering stressching leher saat mengemudi,kerja komputer,nonton TV
APKAH HARUS DIOPERASI ?
TIDAK, sebagian besar tidak memerlukan operasi dan akakn sembuh spontan beberapa minggu dengan penanganan yang baik, bila terjadi penjepitan hebat pada saraf sumsum tulang belakan dan nyeri menetap dan semakin menyiksa baru dipertimbangkan operasi pembebasan saraf leher.
Minggu, 24 Mei 2009
COIL MRI
MRI uses properties of hydrogen atoms to distinguish between different tissues within the human body. The human body is composed primarily of hydrogen atoms (63%), other common elements are oxygen (26%), carbon (9%), nitrogen (1%), and relatively small amounts of phosphorus, calcium, and sodium. MRI uses a property of atoms called "spin" to distinguish differences between tissues such as muscle, fat, and tendon.
With a patient in a MRI machine, and the magnet turned on, the nuclei of the hydrogen atoms tend to spin in one of two directions. These hydrogen atom nuclei can transition their spin orientation, or precess, to the opposite orientation. In order to spin the other direction, the coil emits a radiofrequency (RF) that causes this transition (the frequency of energy required to make this transition is specific, and called the Larmour Frequency).
The signal that is used in creating MRI images is derived from the energy released by molecules transitioning, or precessing, from their high-energy to their low-energy state. This exchange of energy between spin states is called resonance, and thus the name magnetic resonance imaging.
Hari ini kita belajar tentang macam2 coil MRI.Kebetulan di RS.Husada Utama kita memakai MRI dari Philips maka coil yang akan saya jelaskan di bawah ini juga dari Philips :
Sense head coil
Coil ini digunakan untuk pemeriksaan MRi kepala juga bisa digunakan untuk pemeriksaan MRI nashopharing
Pemeriksaannya apa saja :
1.Brain rutin
2.Fossa posterior teknik
3.Brain Hypofise
4.Brain hypocampus
5.MRI orbita
6.MRI nasopharing
hasil gambarnya seperti apa
Sense spine coil
Coil ini digunakan untuk pemeriksaan antara lain :
1.MRI Cervical
2.MRI Thoracal
3.MRI Lumbal
4.Whole Spine (Total Spine)
Sense Soine coil ini memiliki elemen yang bisa dipilih sesuatu dengan pemeriksaanya
cervical (1,2)
Thoracal (1,2,3,4)
Lumbal (2,3,4,5)
hasil gambar MRI Lumbal menggunakan sense spine coil
Sense Body coil
Sense body coil ini dipakai untuk pemeriksaan antara lain :
1.MRCP
2.MRI Abdomen
3.MRI Pelvis
4.MRI Femur
5.MRI Thorax (jantung)
juga bisa kita pakai untuk MRI mamae (ada Coil mamae)
Sense Knee Coil
Hasil gambarnya sebagai berikut
Sense Flexi M
Hasil gambarnya adalah sebagai berikut
Coil ini disebut flexi memang bisa di pakai untuk sebagai berikut:
1.MRI Wrist
2.MRI Ankle
3.MRI Hand
4.MRI Pedis
Bisa juga di pakai untuk MRI Tyroid
Q Body Coil
Coil ini tidak memakai sense biasanya dipakai untuk pemeriksaan whole body ( total body)
Nah teman2 radiografer kita telah belajar tentang Coil MRI dan mulai sekarang anda sudah mengerti kegunaanya.
Jumat, 22 Mei 2009
How to Get Good Image in MRI
CONTRAST CHANGE (Black and White )
T2W image (TR 2000-7000 ms) (TE 60-150ms)
Muscle is too dark, reduce TE 60-80ms side effect high signal to noise
CSF not bright, increase TE 100-120ms, increase TR 3000-5000ms side effec scan time may longer
T1W image (TR 400-700ms) (TE less than 20ms)
CSF not dark. so reduce TR ( should be in the range )
FAT SUPPRESSION
Too dark
STIR technique, change TI delay 170-220ms or more
SPIR technique change frequency offset (maybe trial and error 20-30 or more) it is below SPIR
SPAIR technique 1.Check T1 delay = 1/3 of SPAIR TR
2.Change frequency offset (maybe trial and error 20-30 or more)
How to adjust TR
1.User defind, enter number (2000-7000ms side effect scan time increase
2.adjust minimum number of package in geometry page scan time slightly increase.
Senin, 18 Mei 2009
QC MRI (Quality Control )
Pernah gak Anda berpikir MRI yang sedang anda buat misalnya MRI kepala dengan slice thikness 5mm betul2 terjadi 5mm?
Apakah homogenitas gambar Anda juga sama?
Untuk itu kita perlu cek semua ini,Kebetulan saya menggunakan MRI merk Philips.
Sebelum kita cek MRi kita sebenarnya apa sih tujuannya :
1.Melihat apakah gambar yang kita buat homogen
2.Ketepatan jarak
3.Ketepatan thikness
Apa saja yang diperlukan :
1.Phantom
2.Head coil
Posisikan phantom tepat ditengan2 daripada head coil, yang sudah ada garis tengah tinggal di luruskan saja.masukkan coilnya di tengah alat MRI
atur parameter seperti di bawah ini :
Coil selection : head coil
FOV AP : 250
FOV RL : 250
Thickness : 5mm
Gapm: 0
Matrix : 256 x 256
untuk mendapatkan matrix nya ubah voxel size AP (mm):0.98 dan RL :0.98
TSE factor :15 TE :100 TR:550
Hasil Scan untuk melihat ketepatan jarak
Hasil scan untuk melihat homogenitas
Minggu, 10 Mei 2009
Tumor kepala dari tumor paru
to be continued......
Rabu, 06 Mei 2009
Usia 3th Terserang spondylitis TB
Menurut dokter bedah orthopedi tidak banyak orang yang tahu tentang TB tulang. Mereka pikir selama ini TB hanya menyerang paru-paru. “Jangan remehkan kuman TB sebab dapat menyerang pada alat gerak dan kulit,” tegas Komang. TB tulang (tuberculous spondylitis) banyak menyerang anak-anak setelah TB paru. Sedangkan kasus TB tulang belakang, 50 % lebih banyak dibanding TB tulang lutut dan pinggul (sendi panggul).
Seringkali anak dibawa sudah dalam kondisi memburuk oleh orangtuanya. “Sebab, mereka tidak tahu kalau itu TB, anak-anak tidak dapat mengeluh rasa sakit ketika terserang penyakit ini,” jelas dokter orthopedic.
Pengobatan pertama yang biasa dilakukan berupa perbaikan umum yaitu memantau asupan gizi pasien dan memberi obat antiTB kalau belum ada kerusakan hebat dan muncul nanah. Kalau kedua usaha ini tidak dapat mencegah penyebaran kuman, maka dilakukan operasi yang bertujuan mengeluarkan nanah dan membersihkan jaringan yang mati.Studi Kasus
Anak laki2 usia 3th mengeluh saat usia 2th anak ini mengalami kejadia tidak bisa mengangkat kepala.Saat di periksa ke dokter diperkirakan kelemahan otot leher, pasien di coba untuk diterapi.Beberapa bulan kemudian anak tersebut tidak dapat berjalan.Dokter menyarankan untuk di periksa MRI kepala dan MRI thoracal, untuk melihat adanya kelainan.
Setelah di MRI di RS.Spesialis Husada Utama Surabaya menunjukkan hasil yang tidak diduga.
Anak yang masih kecil ini usia masih 3th mengalami tuberkuloma pada cortex frontalis kanan dan pada hemisphere cerebelli kiri
Hasil MRI 1,5T Philips RS.Spesialis Husada Utama Surabaya T1W post Contrast
etelah di MRi Thoracal menunjukkan : spondylitis TB dengan paravertebral abcess setinggi TH 4 dan TH 5 ( disertai collaps vertebrae TH4 dan TH5) yang menekan spinal cord sehingga meyebabkan cord edema Th3-4 sampai TH6-7.Dan terdapat tanda2 leptomeningitis dan kompresi aorta descenden ke anterior oleh paravertebral abcess.
Hasil MRI 1,5T Philips MRI thoracal T2W menunjukkanadanya spondylitis TB