Minggu, 21 September 2008

MENGENAL MRCP






MRCP adalah Magentic Resonance cholangiopancreatography ( pemeriksaan kandung empedu dan saluran2nya dengan menggunakan medan magnet )
Radiologist mengemukakan mengenai indikasi, metode, dan keunggulan MRCP dan MRI liver sebagai alternatif pemeriksaan untuk penderita dengan kelainan di bidang gastroenterologi dan hepatologi. Disebutkan bahwa indikasi pemeriksaan ini antara lain adalah lesi fokal dan staging neoplasma, benign hepatic disease, hemangioma, hemocromatosis, kelainan gall bladder dan pankreas.

Ada 2 metode pemeriksaan, yaitu 2 D breath hold dan 3 D breath hold. Pemeriksaan dengan metode 3 D breath hold mempunyai hasil yang lebih bagus. Pemeriksaan ini memerlukan waktu yang agak lama (4 menit) dan perlu kerjasama yang baik dari penderita. Hal ini disebabkan oleh karena kadang-kadang penderita harus di scan dalam beberapa posisi penderita untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Apabila dibandingkan dengan ERCP, pemeriksaan ini mempunyai keunggulan lebih convinient untuk penderita (karena tidak invasif) serta tidak memerlukan kontras. Untuk mendeteksi kelainan pada jaringan lunak pemeriksaan ini lebih baik daripada CT scan.

Batu gall bladder akan tampak sebagai defek hitam, dan cairan empedu tampak berwarna putih karena cairan empedu relatif tidak bergerak, sedangkan cairan yang bergerak (misalnya pembuluh darah) akan tampak berwarna hitam. Pemeriksaan ini dapat membedakan arteri dan vena. Gambaran hemocromatosis, mirip dengan gambaran pada cerebral bleeding, yakni berwarna putih (sekali) oleh karena hemocromatosis mengandung logam.

Pada akhir presentasi disimpulkan bahwa MRCP merupakan pemeriksaan alternatif yang lebih convinient untuk penderita.
Bagaimana membuat teknik MRCP dan bagaima persiapannya ?
MRCP dikerjakan dengan syarat pasien puasa 8 jam untuk mengahasilkan gambaran kandung empedu yang baik.
ada 2 teknik :
1. Breath hold
2. Trigger
Breath hold
apa maksudnya Breath hold? tujuannya untuk menghindari gambaran kabur dari pergerakan organ.Nah kita tahu bahwa manusia itu bernapas sehingga ada pergerakan rongga dada dan organ2 dalam cavum abdomen.untuk itu teknik ini di gunakan, biasanya untuk pasien yang kooperatif.Pasien yang kooperatif bisa mengatur inspirasi dan ekspirasi saat di instruksikan oleh radiografer, scaning berlangsungsaat pasien tahan napas.
teknik ini menggunkan respiratory gatting yang di letakkan di atas perut
Trigger
Trigger di gunakan pada pasien2 yang tidak kooperatif dan pasien anak2.Dalam teknik ini scaning berlangsung saat fase antara inspirasi dan ekspirasi berlangsung ada jeda beberapa detik, itulah saat scaning.
BFFE dibuat pada irisan axial dan coronal dengan teknik breath hold memberikan gambaran kandung empedu dengan detail.Sedangkan untuk mengetahui gambaran fat ( lemak ) diperlukan teknik khusus yang disebut sebagai T2W_ FS baik axial maupun coronal.Protokol ini memberikan gambaran yang jelas antara jaringan lunak, lemak dan cairan sehingga berbatas tegas.Pemeilihan recon slice juga harus di perhatikan agar mendapatkan gambaran yang bagus.Untuk kasus-kasus tertentu kita juga memerlukan protokol T1W_FS, batu kandung empedu sangat jelas didapatkan pada teknik ini.
Pasien-pasien yang tidak kooperatif harus di konsulkan anastesi untuk di beri obat tidur atau semacam injeksi selama proses pemeriksaan.
Khusus pasien dengan anatesi kita tidak bisa menggunakan teknik breath hold sehingga teknik trigger lah yang berperan.Karena proses pernafasan pada pasien dengan anastesi biasanya lebih stabil maka teknik trigger ini bisa mendapatkan hasil gambar yang sangat baik.
Kasus 1
Seorang laki-laki, 49 tahun, datang dengan keluhan BB menurun 4 kg dalam 3 minggu dan didapatkan adanya ikterus obstruktif.
CT scan
Ukuran hepar mulai membesar, IHBD mulai melebar, gall bladder sangat besar, common bile duct tidak membesar, terdapat masa hipodense pada kaput pankreas. Kesimpulan : masa pada kaput pankreas yang menimbulkan obstruksi.
MRCP
Gall bladder besar, CBD ke atas terisi dengan baik tapi lumen tidak rata; pada kaput pankreas terdapat gambaran ?putih? edema dibawah kaput pankreas
ERCP
Batu (+), duktus pankreatikus tidak terisi kontras, CBD melebar.
OPERASI
Scope tidak bisa masuk, penyempitan pada 2 cm proksimal papila vateri didapatkan batu dilakukan choleducho-jejenustomi
Masalah :
  • Apa artinya Ca 19.9 yang tinggi sekali (4182.69) kemudian menurun secara graduil ? dokter patologi klinik menjelaskan bahwa (1) kalau keganasan Ca 19.9 tidak mungkin turun, (2) Ca 19.9 tidak bisa dipakai untuk memastikan keganasan (tidak seperti alpha feto protein).

Pemeriksaan MRCP dikerjakan harus dengan kerjasama yang baik antara radiografer dan pasien agar mendapatkan hasil yang baik.


2 komentar:

  1. Informasi ini sangat bermanfaat untuk semua orang khusunya orang yang sedang mengalami sakit dan sudah mendapatkan diagnosa awal dari USG namun ingin mendapatkan kejelasan mendekati keadaan yang sesungguhnya dialami orang tersebut, saya sangat mengapresiasi informasi yang sangat jelas dan sangat membantu, semoga tulisan ini dibaca banyak orang dan bisa saling memberi info dan berguna bagi kemanusiaan.

    BalasHapus
  2. mantap, I LIKE THIS ,.....

    BalasHapus