Menurut dokter bedah orthopedi tidak banyak orang yang tahu tentang TB tulang. Mereka pikir selama ini TB hanya menyerang paru-paru. “Jangan remehkan kuman TB sebab dapat menyerang pada alat gerak dan kulit,” tegas Komang. TB tulang (tuberculous spondylitis) banyak menyerang anak-anak setelah TB paru. Sedangkan kasus TB tulang belakang, 50 % lebih banyak dibanding TB tulang lutut dan pinggul (sendi panggul).
Seringkali anak dibawa sudah dalam kondisi memburuk oleh orangtuanya. “Sebab, mereka tidak tahu kalau itu TB, anak-anak tidak dapat mengeluh rasa sakit ketika terserang penyakit ini,” jelas dokter orthopedic.
Pengobatan pertama yang biasa dilakukan berupa perbaikan umum yaitu memantau asupan gizi pasien dan memberi obat antiTB kalau belum ada kerusakan hebat dan muncul nanah. Kalau kedua usaha ini tidak dapat mencegah penyebaran kuman, maka dilakukan operasi yang bertujuan mengeluarkan nanah dan membersihkan jaringan yang mati.Studi Kasus
Anak laki2 usia 3th mengeluh saat usia 2th anak ini mengalami kejadia tidak bisa mengangkat kepala.Saat di periksa ke dokter diperkirakan kelemahan otot leher, pasien di coba untuk diterapi.Beberapa bulan kemudian anak tersebut tidak dapat berjalan.Dokter menyarankan untuk di periksa MRI kepala dan MRI thoracal, untuk melihat adanya kelainan.
Setelah di MRI di RS.Spesialis Husada Utama Surabaya menunjukkan hasil yang tidak diduga.
Anak yang masih kecil ini usia masih 3th mengalami tuberkuloma pada cortex frontalis kanan dan pada hemisphere cerebelli kiri
Hasil MRI 1,5T Philips RS.Spesialis Husada Utama Surabaya T1W post Contrast
etelah di MRi Thoracal menunjukkan : spondylitis TB dengan paravertebral abcess setinggi TH 4 dan TH 5 ( disertai collaps vertebrae TH4 dan TH5) yang menekan spinal cord sehingga meyebabkan cord edema Th3-4 sampai TH6-7.Dan terdapat tanda2 leptomeningitis dan kompresi aorta descenden ke anterior oleh paravertebral abcess.
Hasil MRI 1,5T Philips MRI thoracal T2W menunjukkanadanya spondylitis TB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar